Richard Stallman

Sang Pelopor

Richard Stallman adalah seseorang yang dikenal dengan kejeniusannya. Pada tahun 1977 ketika Lab MIT (Massachuset Institute of Technology) menerapkan sistem berpassword, Stalman membobol sistem tersebut dan mengubahnya menjadi “tinggal enter”.

Stallman menentang keras perusahaan-perusahaan yang menyebarkan software tanpa menyertakan source code karena hal tersebut membuat Stallman tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kekurangan yang ada pada software tersebut.
Prestasi Richard Stallman bukan hanya dalam bidang bobol-membobol. Stallman membuat proyek yang jarang dilakukan orang seseorang yang hebat dalam pemrograman. Ia mendorong gerakan open source dengan caranya sendiri. Bersama rekan-rekan dari Free Software Foundation (FSF), Stallman membuat ilosoi bernama copyleft (lawan kata main-mainan dari copyright), yang bertujuan untuk menyebarkan sistem open source.
Filosoi copyleft memberikan kebebasan penyebaran kode sumber namun juga melindungi hak cipta dari orang yang membuatnya. Copyleft mensyaratkan bahwa kode sumber yang sudah dibebaskan haruslah tetap bebas. Seseorang boleh saja mengubah atau menambahkan sesuatu ke dalamnya kemudian menjualnya namun kode yang telah diubah tersebut harus tetap bebas dan dapat diperoleh publik. Salah satu implementasi dari ilosoi copyleft yang paling populer adalah lisensi GPL (GNU Public License), yang dipergunakan dalam proyek GNU.
Proyek GNU sendiri digagas FSF untuk menghasilkan sistem operasi yang serupa dengan UNIX tapi dengan komponen-komponen yang seluruhnya bernafaskan copyleft. Software yang dihasilkan GNU antara lain adalah editor Emacs, GNU C Compiler (GCC), GNU C Library, desktop GNOME, dan sangat banyak tiruan(clone) versi open source dari perangkat-perangkat populer sistem UNIX, seperti grep, dan lainnya.
Akan tetapi hingga awal era 1990-an GNU belum juga memiliki kernel berbasis open source yang memadai. Impian Stallman dan FSF baru bisa terwujud ketika Linus menghasilkan kernel Linux yang kemudian diintegrasikan dengan software-software GNU untuk membentuk suatu sistem utuh, sebagaimana yang kita kenal sekarang.
Sebagai salah satu bentuk apresiasi, pada tahun 1992 Linus mengubah lisensi kernel Linux menjadi GPL, atau sama dengan yang dipakai GNU.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 komentar:

Posting Komentar